LOYO Fest: Semangat Usir Loyo dan Keluar dari Zona Nyaman
Trisula.id, Jakarta (28/7) — “Yang LOYO boleh dong tunjukin jempolnya ke atas── yang nggak loyo bisa angkat jempolnya ke bawah!”
Geopark Meratus sore itu diramaikan oleh teriakan sang pemandu acara yang menggema di seluruh venue pada Sabtu (18/7). Riuh penonton bersorak sambil mengacungkan ibu jari mereka ke udara yang menunjuk ke atas maupun ke bawah.
Keseruan pengunjung membuka perhelatan LOYO Fest yang diselenggarakan selama dua hari berturut-turut (Sabtu s.d. Minggu, 17-18 Juli 2021). Meski bertajuk LOYO, tetapi semangat dari festival musik ini punya makna yang berbeda.
Mengusung motto Make Your LOYO Becomes YOLO, event LOYO Fest mengajak ‘kaum loyo’ untuk mengubah keadaan yang seolah tidak berenergi menjadi berani mengeksplor hal-hal di luar zona nyaman.
“Kalau LOYO itu kan ada kepanjangannya, yaitu Live Out Your Odds dimana kita mencoba untuk encourage orang-orang be the weirdest version of you. Nggak usah jaga image karena takut dinilai yang nggak-nggak, as long as that makes you happy and doesn't harm the others, why not?” ungkap Cahyani Rembulan Atmadja selaku Ketua Panitia LOYO Fest.
Di balik penamaannya, perempuan yang akrab disapa Bulan tersebut mengaku terinspirasi dari kondisi ‘loyo’ yang kerap dialami orang-orang, termasuk dirinya sendiri.
“Orang-orang di sekitar, termasuk saya juga tak lepas dari keadaan loyo tersebut. Jadi, kepikiran deh pengen bikin festival like party, di mana semua orang datang buat cari yang lucu-lucu dan ketawa seharian karena tingkah-tingkah yang jenaka,” ujar Bulan saat ditemui tim Trisula.id dalam sesi wawancara.
Kehadiran G-CRUSH, MY*ONE, dan TREAZURE di hari pertama turut meramaikan panggung festival musik tersebut, sedangkan hari kedua panggung LOYO Fest menyuguhkan penampilan apik dari SUPERME, Arsyadaru, serta DEAR DREAM.
Tak sekedar festival musik, kemeriahan LOYO Fest juga didukung oleh segmen Sit Down Comedy, yang menjadi highlight dari acara tersebut.
Sit Down Comedy merupakan sebuah kompetisi yang digelar secara terbuka melalui open audition. Segmen ini terbilang fresh karena merupakan pertama kalinya festival musik menyediakan wadah bagi penikmat dan pelaku komedi untuk saling berinteraksi dan berbagi kebahagiaan.
Seluruh rangkaian acara ditutup dengan sambutan Kanigara Ernada Moeis dari perwakilan panitia di penghujung hari kedua yang menitipkan harap agar para pengunjung tak lupa untuk berbahagia.
"Despite the event ending in just a few minutes, semoga LOYO FEST juga dapat diingat dan meninggalkan kesan yang untuk bagi hadirin sekalian, ya! Dan ketika acara selesai, semoga semuanya dapat sehat selalu dan tidak lupa untuk berbahagia,” ujarnya malam itu seraya pamit undur diri.
Senada dengan timnya, Bulan turut menekankan untuk menyeimbangkan porsi antara menjalani hidup dengan semangat, namun tak lupa untuk tetap beristirahat.
“Buat temen-temen yang sudah berjuang selama ini menerapkan konsep YOLO. Jangan ragu untuk ambil waktu sejenak buat istirahat. YOLO bagus, tapi kalau berlebihan juga nggak baik, karena itu meloyo itu juga penting. tetapkan porsi untuk meloyo dan me-LOYO yang seimbang, ya!” pungkas Bulan mengakhiri sesi wawancara.
Nah, kalau kalian, pilih jadi LOYO atau YOLO nih?
Penulis: Seruni Larasati Nirwasita
Editor: Genta Senapati, Tenggara Adjie Baramesta