Sitemap

5 Fakta Film Poedjan yang Tayang Perdana di RESTORAS1

3 min readJun 19, 2021
Poster film “Poedjan” (Sumber Foto: akun twitter resmi KALASINEMA)

Trisula.id, (16/6) — Dalam rangka merayakan peringatan satu tahun berdiri, rumah produksi KALASINEMA menyelenggarakan Festival Film “RESTORAS1” pada Jumat, 4 Juni 2021 hingga Sabtu, 5 Juni 2021 di De Kleine Batu, Malang. RESTORAS1 hadir dengan visi misi membangkitkan kecintaan masyarakat Indonesia terhadap film serta budaya tanah air.

Keapikan glamping RESTORAS1

Festival Film yang berhasil menjual habis tiket di loket pada hari pembukaan pertama berlangsung meriah dengan adanya bazar, penampilan-penampilan musisi papan atas, wahana kereta hantu Poedjan, serta penayangan perdana film “Poedjan” sebagai puncak acara yang paling dinantikan di RESTORAS1. Bagi kamu yang belum sempat menyaksikan ataupun masih terbayang-bayang dengan “Poedjan”, berikut 5 fakta menarik yang mesti kamu ketahui:

1. “Poedjan” berdasarkan kisah nyata

Film “Poedjan” mengisahkan sepasang suami-istri yang sekian lama menikah. Namun belum kunjung dikaruniai buah hati. Sang suami lantas meminta bantuan kepada salah satu dukun sakti agar segera memiliki momongan; dari sinilah masalah bermula. Razan selaku sutradara mengakui bahwa inspirasi utama alur cerita “Poedjan” ini diambil dari kejadian-kejadian nyata mengenai praktek sugih poedjan yang dipelajari dan dirangkum, tetapi tidak mengubah inti dari alur cerita dari kejadian yang serupa.

2. Latar waktu menjadi salah satu kendala

Pemilihan latar waktu tahun 1933–1940 sempat menimbulkan beberapa kendala dalam proses syuting. Dimulai dari lokasi perekaman adegan, penataan set, hingga pakaian dan riasan masing-masing pemain. Demi kelancaran produksi agar hasil akhir dapat diterima oleh masyarakat, tim produksi “Poedjan” memberikan usaha maksimal agar semua serba tradisional dan sesuai dengan latar waktu.

Gubuk Ki Tatang di Film Poedjan

Aziel Wisasena Darmawan, sang Casting Director dan perwakilan anggota Divisi Kreatif dari KALASINEMA, sendiri bahkan membeberkan jika pakaian salah satu pemain robek akibat digigit tikus dan sempat terjadi pergelutan antara sutradara “Poedjan” dengan belalang sembah. Pemeran Ki Sudarso, Immanuel Rahardjo, mengeluh soal gigitan nyamuk. Lokasi syuting Poedjan yang terlalu dalam memasuki pelosok ini mengharuskan kru senantiasa siap dan siaga.

3. Debut akting Immanuel Rahardjo

Sosok Immanuel Rahardjo di Poster Poedjan. (Sumber Foto: akun twitter resmi KALASINEMA)

Ki Sudarso adalah salah satu tokoh yang mencolok di film Poedjan dengan pembawaannya yang misterius dan terkesan abu-abu serta dialek khas tahun 30-annya yang terngiang-ngiang. Sukses membuat terpukau dengan aktingnya, siapa sangka Poedjan menjadi film pertama yang Immanuel Rahardjo bintangi? Immanuel sendiri sempat mengalami kesulitan serta tekanan tertentu ketika memerankan Ki Sudarso.

Perbedaan watak antara Immanuel dengan tokoh yang hendak diperankan membuat Immanuel harus lebih mengeksplorasi penjiwaan dari Ki Sudarso selama proses syuting. Immanuel juga belajar mengucapkan dialek dan bahasa tahun 1930-an yang menjadi hal baru baginya, serta beradaptasi dengan lingkungan syuting di pedalaman. Tidak hanya itu, lelaki yang memiliki ketertarikan dengan hal-hal berbau spiritual tersebut menyempatkan diri untuk observasi ke beberapa dukun di Banyuwangi demi menyaksikan praktek perdukunan yang masih konvensional dan memperhatikan apa saja peralatan yang dipakai.

4. Ada ritual khusus sebelum syuting

Bukan rahasia umum apabila tengah berada di wilayah baru untuk memproduksi film horor, diperlukan kewaswasan ekstra. Selain doa bersama para kru dan pemeran-pemeran di lokasi, ada pula ritual pembersihan setelah syuting. Konon, hal tersebut dilakukan supaya makhluk halus dari pedalaman tidak menempel dan mengikuti sampai ke daerah perkotaan.

5. Film horor kaya akan amanat

Razan mengatakan, begitu banyak pesan dan amanat yang dapat dipetik dari film Poedjan. Walaupun Razan tidak terlalu percaya dengan yang pesugihan, Razan senantiasa menyimpulkan bahwa cerita-cerita yang didengarnya mengenai pesugihan tidak lebih dari sebuah keajaiban yang Tuhan berikan. Tidak ada salahnya mempercayai sesuatu, tetapi perlu diingat kalau Sang Pencipta yang lebih berkuasa atas segala. Film Poedjan mengajarkan kita agar tidak dibutakan oleh hasrat duniawi karena justru menimbulkan malapetaka. Selalu percaya bahwa Sang Pencipta akan memberikan jalan yang terbaik untuk keberlangsungan hidup hamba-Nya.

Bagaimana pendapatmu mengenai film “Poedjan”?

--

--

Trisula.ID
Trisula.ID

Written by Trisula.ID

𝗣𝗥𝗢𝗬𝗘𝗞 𝗙𝗜𝗞𝗦𝗜 ― Media daring yang menyajikan tulisan berkualitas bagi pembaca.

No responses yet